Neuroanatomi



Sistem saraf dibagi menjadi 2 yaitu Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Perifer.
 

Berdasarkan Lapisan Struktur pembentuknya sistem saraf pusat yang terdiri dari Tulang, Meninges, Hemisfer Cerebral, Basal Ganglia, Talamus, Brain Stem/ Batang Otak, Cerebellum, Medula Spinalis/ Spinal Cord.

Berdasarkan Fungsinya sistem saraf terdiri dari Sensorik/aferen, Motorik/eferen (Somatik, Otonom)

 

1.    Tulang

2.    Meninges

3.    Hemisfer Cerebral







4.    Basal Ganglia

 


5.    Diencephepalon: Talamus, Hipotalamus


 

6.    Brain Stem/ Batang Otak


 

7.    Cerebellum

 

8.    Medula Spinalis

 

Berdasarkan Fungsinya sistem saraf terdiri dari:


1. Sensorik

2. Motorik 
 

Sumber:
  • Nindhita T, Wiratman W. Buku Ajar Neurologi (buku 1). Departemen neurologi fakultas kedokteran universitas indonesia.
    Lumbantbing SM. Neurologi klinik: pemeriksaan fisik dan mental. 2016. Fakultas kedokteran universitas indonesi
    Cambel 2013.
    Human anatomy marieb

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pediatric Nutrition Care

Gambar
Pediatric Nutrition Care merupakan suatu manajemen untuk penatalaksanaan nutrisi pada anak. Yang harus kita tahu dalam memberikan suatu Pediatric Nutrition Care. Dalam penatalaksanaannya harus diperhatikan komponen PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN. NUTRISI adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang Pertumbuhan dan Perkembangan Anak yang Optimal. Pediatric Nutrition Care atau Asuhan Nutrisi Pediatrik ini penting kita ketahui karena dalam jangka panjang merupakan ujung tombak dari masa depan Bangsa Indonesia. Pediatric Nutrition Care dapat diberikan pada Rawat jalan dan Rawat Inap yang masing-masing memiliki tujuan yaitu:   Rawat inap: diberikan pada anak sakit yang dirawat dengan tujuan untuk mencegah malnutrisi salah satunya mencegah penurunan BB dan mempercepat sembuhnya penyakit Rawat Jalan: diberikan pada anak sehat ataupun anak sakit dengan tujuan untuk mengoptimalkan proses pertumbuhan dan perkembangan anak, mencegah adanya gagal tumbuh  Hal penting
Baca selengkapnya

Cara Membaca Foto Rongent Thorax

Gambar
Mengenal Foto Thorax Dalam foto thorax dapat dilakukan dalam beberapa posisi yaitu: - Foto Thorax AP : bentuk klavikula cenderung seperti huruf T - Foto Thorax PA : bentuk klavikula cenderung seperti huruf V, umum dilakukan, - Foto Thorax Lateral - Foto Thorax Posisi Right/Left Lateral Dekubitus: melihat dari sisi lateral - Foto Thorax Top Lordotik AP : untuk melihat lobus superior paru Untuk posisi pasien ada 2 - Foto Thorax Posisi Supine (tidur terlentang) - Foto Thorax Posisi Erect (berdiri)   Syarat Foto Thorax yang baik/ layak baca 1. Identitas pasien dan marker L/R, AP/PA 2. Inspirasi Cukup : tampak iga posterior sampai iga 10 dan anterior iga ke 7. 3. Simetrisitas :  jarak antara art. sternoklavikularis dan prosesus spinosus antara kiri dan kanan sama. 4. Densitas foto : Diskus intervertebralis terlihat 5 buah dari superior 5. Tidak ada overlaping dg skapula Baca foto radiologi Bagaimana Cara Baca Ro Toraks? A : airway - Trakea :  posisi ditengah/ te
Baca selengkapnya

Pemasangan WSD (Water Seal Drainage) / Chest Tubes

Gambar
Pemasangan WSD ( Water Seal Drainage ) Definisi WSD Sistem kedap air untuk drainase udara/cairan dari rongga intrapleura untuk mengembalikan tekanan negatif rongga pleura. Lokasi: triangle of safety yaitu pada lateral pectoralis mayor , Latisimus dorsi, sejajar puting/lipat payudara (sela iga V) Tube yang digunakan: sesuai kebutuhan Berdasarkan Pasiennya - Bayi – anak kecil : 8 -12 F - Anak – dewasa muda : 16- 20 - Dewasa : 24 -32 F - Dewasa badan besar: 36 -40 Berdasarkan komponen yg akan dikeluarkan - Udara: 20- 24 F - Cairan: 28 – 30 F Jenis sistem WSD berdasarkan jumlah botol 1. Satu botol: Water Sealed 2. Dua botol: Penampung, Water Sealed 3. Tiga botol: Penampung, Water Sealed , Kontrol:  butuh alat penghisap   Indikasi pasang WSD 1. Pneumotorak 2. Hematotorak 3. Cylotorak 4. Empiema 5. Efusi pleura 6. Pasca torakotomi Indikasi Lepas WSD 1. Klinis: sudah tidak sesak, Radiologis: Paru sudah mengembang 2. Produksi cairan < 100 ml /24 jam pda dewasa dan 25 -50 ml/2
Baca selengkapnya