Asma (Asthma)
Definisi Asma
Penyakit dengan manifestasi yang heterogen
yang
dicirikan dengan inflamasi kronik saluran
napas.
Asma umumnya ditandai dengan gejala saluran napas seperti sesak, napas
pendek, bunyi napas mengi (wheezing),
batuk yang timbul dengan intensitas yang berbeda pada waktu yang berbeda, serta
adanya keterbatasan saat ekspirasi.
(GINA,
2017)
Patogenesis & Patofisiologi Asma
Faktor Risiko Asma
Terdapat 3 faktor risiko pada Asma
1.Faktor Endogen : Genetik, Atopi, Gender
2.Faktor Lingkungan: Keberadaan
alergen indoor/outdoor, asap rokok aktif/pasif,
3.Faktor pencetus : alergern, infeksi saluran nafas, udara
dingin, obat tertentu, aktivitas, streess dan iritan lainnya.
Diagnosis Asma
Seperti biasa diagnosis didapatkan dari beberapa
penilaian dan pemeriksaan yaitu:
1.Anamnesis
2.Pemeriksaan Fisis
3.Pemeriksaan Penunjang
1. Anamnesis
Riwayat
penyakit / gejala :
•Bersifat episodik, seringkali reversibel dengan atau tanpa
pengobatan
•Gejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di
dada dan berdahak
•Gejala timbul/ memburuk terutama malam/ dini hari
•Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
•Respons
terhadap pemberian bronkodilator
Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam riwayat penyakit :
•Riwayat keluarga (atopi)
•Riwayat alergi / atopi
•Penyakit lain yang memberatkan
Perkembangan penyakit dan
pengobatan2. Pemeriksaan Fisis
- Inspeksi:
Tampak
gelisah,
sesak
(pernapasan
cuping
hidung,
takipneu,
retraksi
sela
iga,
retraksi
epigastrium, retraksi
suprasternal), sianosis
- Palpasi:
Tidak
ada
kelainan.
(serangan
asma
berat
dapat
ditemukan
pulsus
paradoksus)
- Perkusi:
Tidak
ada
kelainan
- Auskultasi:
Ekspirasi
memanjang,
wheezing, suara
lendir.
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan ada pada gambar berikut, namun bila terdapat keterbatas aktivitas minimal pemeriksaan adalah APE atau Spirometri dan uji reversibilitas.
Klasifikasi Asma
Klasifikasi asma dibagi menjadi 4 berdasarkan:
1.Etiologi: asma alergi, asma akibat
kerja (non alergi)
2.Fenotip
3.Beratnya penyakit: intermiten,
persisten ringan, persisten sedang, persisten berat
4.Kondisi terkontrol: terkontrol
total, terkontrol sebagian, tidak terkontrol
3. Klasifikasi asma berdasarkan beratnya penyakit
4. Klasifikasi asma berdasarkan kondisi terkontrol
Terdapat 5 karakteristik untuk penilaian
kontrol asma yang dilihat dari 4 minggu terakhir
1.Gejala harian: >2 x/ minggu
2.Keterbatasan aktivitas: ada/ tidak
3.Asma malam/ nokturnal: ada/ tidak
4.Kebutuhan pelega: >2x/minggu
5.APE/ VEP1: normal/ < 80%
prediksi
Kategori penilaian Kontrol ASMA:
• Terkontrol total: tidak ada semua
•Terkontrol sebagian: minimal 1
kriteria dalam setiap minggu
•Tidak terkontrol: terdapat >3
kriteria dalam setiap minggu
Tatalaksana Asma
Program
penatalaksanaan asma, yang meliputi 7
komponen :
- Edukasi
- Menilai dan monitor berat asma secara berkala
- Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus
- Merencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang
- Menetapkan pengobatan pada serangan akut
- Kontrol secara teratur
- Pola hidup sehat
Pada
tatalaksana Farmakologi Asma terdiri dari 2 hal yaitu:
1.Controller:
terapi
maintenance regular berfungsi untuk
mengurangi
inflamasi
saluran
napas,
mengontrol
gejala
dan
mengurangi
risiko
eksaserbasi
dan
mencegah
penurunan
fungsi
paru.
2.Reliever:
diberikan
pada
semua
pasien
untuk
eksaserbasi
akut
direkomendasikan
untuk
pencegahan
jangka
pendek
bronkokonstriksi
yang dipicu
oleh
aktivitas
Rute pemberian ibat: Oral,
Inhalasi, Parenteral
Referensi:
- Dewan Asma Indonesia. Pedoman tatalaksana asma. Jakarta: Dewan Asma Indonesia; 2011.
Komentar
Posting Komentar