Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Pemeriksaan Kesadaran

Seseorang disebut sadar bila ia sadar terhadap dirinya dan lingkungannya.  Tingkat kesadaran secara kualitatif dapat dibagi menjadi: - Normal (Compos Mentis)  - Somnolen (Keadaan mengantuk), kesadaran dapat pulih penuh bila dirangsang. - Sopor (Stupor): rasa kantuk yang dalam, dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat - Koma Ringan (semi-koma): tidak ada respon terhadap rangsangan verbal, refleks kornea, pupil masih baik. - Koma : tidak ada gerakan spontan, tidak ada jawaban dari rangsangan nyeri yang diberikan   Untuk menilai kesadaran secara Kuantitatif dapat digunakan: - Skala Koma Glasgow/ GCS Yang dinilai dalam penilaian GCS ini ada 3 hal yaitu Eye / mata, Motorik / gerakan dan Verbal. Berikut rentang nilai dari masing-masing penilaian tersebut: Eye (membuka mata) 1-4 (4) membuka spontan (3) membuka saat dipanggil/diperintah untuk membuka mata (2) membuka dengan rangsangan nyeri (1) tidak ada reaksi dengan rangsang nyeri Motorik (gerakan)  1-6 (6) dapat b

Menentukan Diagnosis Diferensial

Untuk menentukan diagnosis diferensial/ dd dapat menggunakan hal berikut: VITAMIN DE V: Vaskular I: Infeksi T: Trauma A : Autoimun M : Metabolik I : Idiopatik N : Neoplasma D : Degeneratif E : Environment

Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran

Gambar

Pendekatan Klinis Nyeri Kepala

Gambar

Komponen dalam Anamnesis

Pada anamnesis, disetiap keluhan perlu digali beberapa hal berikut : O : onset; obat: waktu munculnya keluhan, sejak kapan keluhan muncul? P : precede /pemicu; peringan: hal yang mencetuskan gejala, hal yang memperingan gejala Q :   qualiti   perjalanan keluhan apakah menetap, bertambah berat, bertambah ringan quantiti sudah berapa kali gejala dirasakan, apakah pertama kali atau sudah pernah sebelumnya R : Radiation penjalaran keluhan, S : Severity, seberapa berat keluhan muncul, apakah mengganggu aktivitas? T : Time ; berapa lama keluhan muncul

Piramidal vs ektrapiramidal

Gambar
Desending tract/ motor intruksi dari korteks ke spinal terdiri dari 2 yaitu piramidal dan lain-nya/ estrapiramidal.  

Neuroanatomi

Gambar
Sistem saraf dibagi menjadi 2 yaitu Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Perifer.   Berdasarkan Lapisan Struktur pembentuknya sistem saraf pusat yang terdiri dari Tulang, Meninges, Hemisfer Cerebral, Basal Ganglia, Talamus, Brain Stem/ Batang Otak, Cerebellum, Medula Spinalis/ Spinal Cord. Berdasarkan Fungsinya sistem saraf terdiri dari Sensorik/aferen, Motorik/eferen (Somatik, Otonom)   1.     Tulang 2.     Meninges 3.     Hemisfer Cerebral 4.     Basal Ganglia   5.     Diencephepalon: Talamus, Hipotalamus   6.     Brain Stem/ Batang Otak   7.     Cerebellum   8.     Medula Spinalis   Berdasarkan Fungsinya sistem saraf terdiri dari: 1. Sensorik 2. Motorik    Sumber: Nindhita T, Wiratman W. Buku Ajar Neurologi (buku 1). Departemen neurologi fakultas kedokteran universitas indonesia. Lumbantbing SM. Neurologi klinik: pemeriksaan fisik da